1. News
  2. Internasional

“Israel” Bombardir Rumah Sakit Nasser, Jurnalis Al Jazeera Muhammad Salama Gugur Bersama 3 Rekan Wartawan

Samir Musa
Senin, 25 Agustus 2025 / 2 Rabiul awal 1447 18:28
“Israel” Bombardir Rumah Sakit Nasser, Jurnalis Al Jazeera Muhammad Salama Gugur Bersama 3 Rekan Wartawan
Syahid Muhammad Salama, juru kamera Al Jazeera, yang gugur akibat serangan “Israel” terhadap Kompleks Medis Nasser di Khan Younis (Al Jazeera).

GAZA ( Arrahmah.id) — Serangan udara “Israel” kembali menyasar dunia jurnalisme Palestina. Senin (25/8), pesawat tempur penjajah menargetkan Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk empat jurnalis Palestina.

Di antara korban syahid adalah Muhammad Salama, juru kamera Al Jazeera, serta jurnalis Hossam al-Masri, Maryam Abu Diqah, dan Mu’adz Abu Thah, menurut laporan Al Jazeera. Serangan juga melukai puluhan lainnya, sebagaimana dikonfirmasi Kementerian Kesehatan Gaza.

Sumber lokal menyebutkan, serangan pertama menghantam lantai empat Rumah Sakit Nasser secara langsung. Saat tim medis dan warga berusaha mengevakuasi korban, serangan kedua dengan pesawat nirawak menargetkan Gedung al-Yasin di dalam kompleks.

Korban juga jatuh dari pihak pertahanan sipil: seorang relawan gugur syahid, sementara tujuh lainnya luka-luka saat berusaha menyelamatkan korban serangan pertama, jelas Pertahanan Sipil Gaza.

Serangan biadab ini terjadi di tengah eskalasi brutal “Israel” sejak 7 Oktober 2023, yang telah meluluhlantakkan infrastruktur kesehatan Gaza. PBB berulang kali memperingatkan potensi runtuhnya sistem medis secara total.

Menurut catatan Kantor Media Pemerintah Gaza, hingga kini “Israel” telah membunuh 244 jurnalis Palestina, termasuk empat yang gugur dalam serangan ke Rumah Sakit Nasser hari ini.

Dalam pernyataannya, pihak otoritas media menyerukan:

“Kami meminta masyarakat internasional, organisasi internasional, serta lembaga pers dunia untuk mengutuk kejahatan penjajah, menuntutnya di pengadilan internasional, dan menghentikan genosida yang sedang berlangsung.”

Mereka juga menekankan perlunya perlindungan khusus bagi jurnalis dan pekerja media di Gaza, mengingat praktik pembunuhan sistematis yang terus dilakukan penjajah.

Didukung penuh oleh Amerika Serikat, “Israel” sejak 7 Oktober telah menjalankan genosida terhadap rakyat Gaza: mencakup pembunuhan massal, kelaparan terencana, penghancuran wilayah, dan pengusiran paksa, seraya mengabaikan semua seruan internasional termasuk perintah Mahkamah Internasional.

Hingga kini, agresi “Israel” telah meninggalkan lebih dari 62.000 syuhada, 158.000 korban luka — mayoritas anak-anak dan perempuan — serta lebih dari 9.000 orang hilang, di samping ratusan ribu warga yang terusir dari rumah-rumah mereka.

(Samirmusa/arrahmah.id)