GAZA (Arrahmah.id) – Otoritas ‘Israel’ merilis video yang menampilkan suasana tertib dan damai di sebuah pusat bantuan AS-‘Israel’ di Gaza, saat kunjungan utusan AS Steve Witkoff, kenyataan di lapangan justru menunjukkan pemandangan yang jauh berbeda: pasukan ‘Israel’ menembak mati sedikitnya lima warga Palestina di titik distribusi bantuan lainnya pada Jumat (1/8/2025).
Video tersebut diambil dari markas Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yayasan yang dikenal luas karena kontroversi dan keterkaitannya dengan operasi militer. Dalam tayangan itu, tampak warga mengantre dengan rapi menerima bantuan, sambil meneriakkan dukungan untuk Witkoff. Tidak terdengar tembakan atau kerusuhan. ‘Israel’ menggunakan cuplikan ini sebagai bukti bahwa distribusi bantuan berjalan aman dan lancar.
Namun realitas di Gaza berkata lain.
Menurut laporan rumah sakit setempat, lima dari total 24 korban jiwa pada hari itu adalah warga sipil kelaparan yang sedang berusaha mendapatkan makanan. Sisanya tewas akibat serangan udara dan tembakan artileri ‘Israel’ di berbagai wilayah, termasuk Gaza City, Jabalia, Deir al-Balah, dan Khan Yunis.
Serangan paling baru terjadi di Rafah, selatan Gaza. Tank-tank ‘Israel’ melepaskan tembakan ke arah warga kelaparan yang sedang menunggu bantuan di daerah al-Shakoush. Tiga orang tewas seketika, dan sedikitnya 30 lainnya terluka.
Ironisnya, kejadian ini berlangsung saat Steve Witkoff masih berada di Gaza, meninjau pusat bantuan yang dikelola GHF. Sejak yayasan gabungan AS-‘Israel’ itu mulai mengatur distribusi bantuan pada akhir Mei, lebih dari 1.370 warga Palestina telah terbunuh dan 8.800 lainnya terluka di sekitar lokasi bantuan yang kini dijuluki “jebakan maut”, menurut data PBB dan Kementerian Kesehatan Gaza.
Sebelumnya, pada Jumat pagi (1/8), jet-jet tempur ‘Israel’ membombardir tenda-tenda yang dihuni keluarga pengungsi di daerah al-Mawasi, barat Khan Yunis, menewaskan tujuh orang. Beberapa jam kemudian, sebuah rumah dekat Kompleks Medis Nasser juga dihantam, menyebabkan sejumlah warga terluka.
Tank ‘Israel’ juga menggempur Khan Yunis bagian tengah dan kota al-Qarara di timur kota.
Di Gaza City, tim pertahanan sipil melaporkan lima korban tewas dan lebih dari 20 terluka di kawasan Shuja’iyya, menyusul serangan udara ‘Israel’. Wilayah timur dan selatan Gaza City lainnya, seperti al-Tuffah, al-Zaytoun, dan al-Rimal, juga menjadi sasaran serangan. Di al-Rimal, yang terletak di bagian barat kota, beberapa warga tewas dan terluka akibat serangan udara.
Sementara itu di Jabalia, Gaza utara, drone ‘Israel’ menyerang sekelompok warga Palestina, menimbulkan korban jiwa dan luka. Di Deir al-Balah, serangan udara terhadap sebuah mobil sipil menewaskan empat orang. Pasukan Israel juga menembaki kawasan dekat koridor Netzarim di Gaza tengah, kembali melukai sejumlah warga.
Sejak ‘Israel’ melanjutkan agresi militernya pada bulan Maret, hampir 9.100 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 35.000 terluka, menurut Kementerian Kesehatan.
Meski korban terus berjatuhan, termasuk di dekat lokasi distribusi bantuan, pejabat ‘Israel’ dan AS terus mempromosikan operasi GHF sebagai “model bantuan kemanusiaan”.
Namun bagi warga Palestina di lapangan, terutama mereka yang kelaparan dan terusir dari rumah, yang pasti hanyalah satu: mencari makanan adalah risiko mematikan yang harus mereka hadapi setiap hari. (zarahamala/arrahmah.id)