1. News
  2. Internasional

Imarah Islam Afghanistan Bebaskan Warga AS

Hanin Mazaya
Senin, 29 September 2025 / 7 Rabiul akhir 1447 16:52
Imarah Islam Afghanistan Bebaskan Warga AS
(Foto: Dok Kemenlu Qatar)

KABUL (Arrahmah.id) – Imarah Islam Afghanistan membebaskan seorang warga negara Amerika yang ditahan, pada Ahad (28/9/2025), seminggu setelah pasangan lansia asal Inggris juga dibebaskan oleh pihak berwenang.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengidentifikasi tahanan tersebut sebagai Amir Amiri dan mengatakan ia telah diserahkan kepada Adam Boehler, utusan khusus Washington untuk urusan sandera.

Boehler melakukan kunjungan langka ke Kabul awal bulan ini untuk membahas kemungkinan pertukaran tahanan dengan Imarah Islam Afghanistan, lansir AFP.

“Imarah Islam Afghanistan membebaskan seorang warga negara Amerika bernama Amir Amiri dari penjara hari ini,” tulis Kementerian Luar Negeri di X, menggunakan nama resmi untuk pemerintah.

“Pemerintah Afghanistan tidak memandang masalah warga negara dari sudut pandang politik dan menegaskan bahwa cara-cara dapat ditemukan untuk menyelesaikan masalah melalui diplomasi.”

Hanya sedikit yang diketahui tentang kasus Amiri, karena belum banyak dilaporkan.

Seorang pejabat yang mengetahui pembebasan tersebut mengatakan Amiri, yang berusia 36 tahun, “telah ditahan di Afghanistan sejak Desember 2024.”

Pejabat itu menambahkan bahwa Amiri akan singgah sebentar di Doha, Qatar, untuk pemeriksaan medis sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyambut baik pembebasan Amiri, mengatakan bahwa ia telah “ditahan secara salah” di Afghanistan, dan berterima kasih kepada Qatar atas bantuannya dalam pembebasan.

Presiden Donald Trump “telah menegaskan bahwa kami tidak akan berhenti sampai setiap warga Amerika yang ditahan secara tidak adil di luar negeri kembali ke tanah air,” tulis Rubio di X.

Pada Januari, dua warga Amerika dibebaskan dengan imbalan seorang pejuang Afghanistan, Khan Mohammed, yang dihukum karena terorisme di Amerika Serikat.

Warga Amerika lainnya, mekanik maskapai George Glezmann, dibebaskan setelah lebih dari dua tahun ditahan saat kunjungan Boehler ke Kabul pada Maret.

Setidaknya satu warga negara AS lainnya, Mahmood Habibi, ditahan di Afghanistan. Amerika Serikat menawarkan hadiah $5 juta bagi informasi yang dapat menemukannya. Imarah Islam Afghanistan membantah terlibat dalam penghilangannya pada tahun 2022.

Baru seminggu yang lalu, warga Inggris Peter Reynolds, 80 tahun, dan istrinya Barbie, 76 tahun, dibebaskan dari penjara Kabul setelah hampir delapan bulan ditahan. Imarah Islam tidak menjelaskan alasan penahanan mereka. (haninmazaya/arrahmah.id)