SANA’A (Arrahmah.id) – Seorang pejabat Houtsi bersumpah untuk “membalas dendam” terhadap “Israel” setelah kelompok Yaman tersebut mengonfirmasi bahwa serangan udara “Israel” awal pekan ini menewaskan perdana menteri pemerintahan Houtsi di ibu kota, Sana’a.
Ahmed al-Rahawi tewas dalam serangan pada Kamis (28/8/2025) di Sana’a bersama dengan “beberapa” menteri lainnya, ungkap Houtsi dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (30/8).
Al-Rahawi, yang menjabat sebagai perdana menteri di wilayah-wilayah negara yang terbagi yang dikuasai kelompok tersebut, menjadi sasaran bersama dengan anggota pemerintahan Houtsi lainnya dalam sebuah lokakarya, demikian pernyataan tersebut, lansir Al Jazeera.
Houtsi tidak merinci berapa banyak menteri lain yang juga tewas dalam serangan “Israel” tersebut.
“Kami akan membalas dendam, dan kami akan menempa kemenangan dari kedalaman luka,” ujar Mahdi al-Mashat, seorang politisi dan perwira militer Yaman yang menjabat sebagai ketua Dewan Politik Tertinggi Houtsi, dalam sebuah pesan video di kemudian hari.
Serangan “Israel” di Sana’a, yang menurut militer “Israel” mengenai “target militer rezim teroris Houtsi”, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut di tengah perang Israel di Gaza.
“Israel” telah berulang kali menargetkan posisi Houthi dalam beberapa bulan terakhir seiring kelompok Yaman tersebut melancarkan serangan terhadap “Israel” dan kapal-kapal Barat di Laut Merah dan Teluk Aden, yang disebutnya sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina di Gaza.
Kelompok tersebut telah berulang kali menyatakan bahwa serangan “Israel” tidak akan menghalangi operasi militernya.
Pada Rabu, Houtsi mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal di “Israel” selatan, yang menurut negara itu telah dicegat. (haninmazaya/arrahmah.id)