1. News
  2. Nasional

Hari Kelima Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Tiga Jenazah Kembali Tiba di RS Bhayangkara, Total 13 Korban Ditemukan

Ameera
Jumat, 3 Oktober 2025 / 11 Rabiul akhir 1447 18:49
Hari Kelima Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Tiga Jenazah Kembali Tiba di RS Bhayangkara, Total 13 Korban Ditemukan

JAKARTA (Arrahmah.id) – Proses pencarian korban tragedi ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kembali menemukan tiga jenazah pada Jumat malam (3/10/2025).

Dengan penambahan ini, total sementara korban meninggal yang berhasil dievakuasi hingga hari kelima operasi pencarian berjumlah 13 santri.

Pantauan di RS Bhayangkara Surabaya mencatat, jenazah dalam kantong keenam tiba di Gedung Kompartemen Dokpol sekitar pukul 17.55 WIB.

Selang beberapa menit, jenazah ketujuh menyusul pada pukul 18.00 WIB, kemudian jenazah kedelapan tiba sekitar pukul 18.06 WIB. Seluruh jenazah langsung menjalani prosedur post mortem sesuai standar forensik.

Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes M. Khusnan Marzuki, menjelaskan bahwa setiap jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara terlebih dahulu melalui tahap pembersihan, pencatatan kondisi medis maupun ciri fisik, serta pendataan rinci.

Data tersebut kemudian dicocokkan dengan data ante mortem yang diberikan pihak keluarga.

“Setelah dibersihkan, jenazah kembali dimasukkan ke kantong dan ditempatkan dalam freezer yang telah disiapkan. Selanjutnya, data post mortem dicocokkan dengan data ante mortem milik keluarga,” ujar Khusnan.

Ia menambahkan, partisipasi keluarga sangat penting dalam proses identifikasi. Data ante mortem yang dibutuhkan antara lain sidik jari yang bisa diambil dari dokumen resmi seperti ijazah atau paspor, serta rekam medis berupa pemeriksaan gigi, khususnya rekaman panoramic gigi yang dapat digunakan sebagai diagnosis primer.

“Sidik jari merupakan data identifikasi pasti. Jika tidak tersedia, bisa digunakan identifikasi sekunder seperti tanda lahir, pakaian terakhir yang dikenakan, foto terbaru, atau barang pribadi korban. Jika semua opsi itu tidak memungkinkan, maka identifikasi terakhir dilakukan melalui uji DNA,” jelasnya.

RS Bhayangkara Polda Jatim saat ini berfungsi sebagai pusat utama posko ante mortem dan post mortem tragedi Ponpes Al Khoziny.

Di sinilah seluruh jenazah korban dievakuasi, diperiksa, dan menunggu proses identifikasi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Tragedi ini masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan para santri. Upaya pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan dengan melibatkan alat berat, sementara keluarga berharap seluruh korban segera ditemukan.

(ameera/arrahmah.id)