1. News
  2. Nasional

Gubernur Aceh Mualem Surati Gubernur Massachusetts: Minta Logo Bersejarah Kota Salem Tak Dihapus

Ameera
Senin, 28 Juli 2025 / 3 Safar 1447 21:25
Gubernur Aceh Mualem Surati Gubernur Massachusetts: Minta Logo Bersejarah Kota Salem Tak Dihapus

BANDA ACEH (Arrahmah.id) – Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, mengirimkan surat resmi kepada Gubernur Massachusetts, Amerika Serikat, Maura Healey, meminta agar logo bersejarah Kota Salem tidak dihapus.

Surat bernomor 400.6.4/9190 yang dikirim pada Jumat (18/7) itu menegaskan bahwa logo tersebut merupakan simbol hubungan dagang dan persahabatan yang telah terjalin antara Aceh dan Salem sejak abad ke-18.

Dalam suratnya, Mualem menjelaskan bahwa lambang itu memiliki nilai sejarah mendalam. Logo Kota Salem menampilkan sosok pria Timur bersorban, yang diyakini sebagai pengusaha asal Aceh, berdiri tegak di depan kapal layar dengan latar pohon tropis atau palem, merepresentasikan perdagangan lada Aceh yang kala itu sangat diminati di pasar internasional.

Di bawahnya tertulis motto dalam bahasa Latin Divitis Indiae usque ad ultimum sinum yang berarti “Dari Kekayaan India hingga ke Teluk yang Paling Jauh”, mencerminkan kejayaan perdagangan Salem dengan Asia Tenggara, termasuk Aceh.

“Kami dengan hormat berharap Kota Salem dan Negara Bagian Massachusetts mempertahankan lambang asli sebagai simbol unik persahabatan internasional dan sejarah bersama yang berakar pada perdamaian, perdagangan, dan rasa hormat,” tulis Mualem.

Mualem juga mengusulkan agar makna lambang tersebut diperkuat melalui kerja sama baru seperti program pendidikan, pertukaran budaya, hingga menjalin hubungan kota kembar antara Banda Aceh dan Salem.

Menurutnya, upaya ini penting untuk mempererat ikatan sejarah yang telah bertahan selama hampir dua abad.

Logo tersebut memiliki nilai khusus bagi masyarakat Aceh karena menjadi simbol langka dari hubungan Aceh – Amerika Serikat yang bahkan mendahului diplomasi formal.

“Lambang ini adalah pengakuan atas kedudukan Aceh dalam sejarah maritim dunia dan jembatan penghormatan budaya antara dua bangsa yang terpisah jarak,” ujar Mualem.

Surat ini juga ditembuskan kepada anggota Kongres AS dan Duta Besar AS untuk Indonesia, sebagai bukti keseriusan Pemerintah Aceh dalam menjaga warisan sejarah bersama dua bangsa.

Sejarah mencatat bahwa perdagangan lada menjadi pilar utama hubungan Aceh dengan Salem di abad ke-18, menjadikan Aceh salah satu mitra penting bagi para pedagang Salem.

Kini, upaya mempertahankan logo tersebut diharapkan dapat memperkokoh kembali ikatan sejarah dan persahabatan yang telah berlangsung selama berabad-abad.

(ameera/arrahmah.id)