1. News
  2. Internasional

Geng Motor Anti-Islam Jadi Pengaman Bantuan Gaza

Hanoum
Jumat, 12 September 2025 / 20 Rabiul awal 1447 04:32
Geng Motor Anti-Islam Jadi Pengaman Bantuan Gaza
Ilustrasi geng motor Infidels Motorcycle Club. [Foto: BBC]

GAZA (Arrahmah.id) — Perusahaan pengamanan lokasi distribusi bantuan di Gaza merekrut anggota geng motor Amerika Serikat yang punya riwayat kebencian terhadap Islam untuk mengelola divisi keamanan bersenjata, demikian temuan investigasi BBC.

Dilansir BBC (11/9/2025), jurnalis BBC telah mengonfirmasi identitas 10 anggota Infidels Motorcycle Club yang bekerja untuk UG Solutions—sebuah perusahaan swasta penyedia jasa keamanan di lokasi-lokasi Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), tempat ratusan warga sipil tewas saat mencari makanan di tengah kekacauan dan tembakan senjata.

Hasil investigasi menunjukkan bahwa tujuh anggota geng tersebut memiliki posisi senior. Mereka bertanggung jawab untuk mengawasi lokasi operasi bantuan kontroversial yang didukung oleh ‘Israel’ dan Presiden AS Donald Trump.

Pihak UG Solutions (UGS) berkukuh karyawannya memiliki kualifikasi yang memadai untuk pekerjaan tersebut. Perusahaan itu juga menyatakan tidak menyaring karyawan berdasarkan “hobi pribadi atau afiliasi yang tidak terkait dengan tugas pekerjaan”.

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mengatakan punya “kebijakan yang tidak menolerir segala bentuk kebencian, bias, atau perilaku diskriminatif”.

Infidels MC dibentuk para veteran militer AS yang bertempur dalam perang Irak pada 2006.

Para anggotanya menganggap diri mereka sebagai Tentara Salib modern dengan menggunakan salib sebagai simbol. Simbol itu merujuk pada umat Kristen abad pertengahan yang memerangi umat Islam demi menguasai Yerusalem.

Saat ini, di halaman Facebook geng tersebut, masih ditemukan ujaran kebencian anti-Muslim. Mereka juga diketahui pernah mengadakan acara pesta panggang babi yang disebut “menentang” bulan suci Ramadan.

“Menempatkan klub motor Infidels untuk bertanggung jawab atas penyaluran bantuan kemanusiaan di Gaza sama seperti menugaskan KKK untuk bertanggung jawab atas penyaluran bantuan kemanusiaan di Sudan. Sama sekali tidak masuk akal,” kata Edward Ahmed Mitchell, wakil direktur Council on American-Islamic Relations (CAIR), sebuah organisasi hak-hak sipil Muslim terkemuka di AS.

“Ini pasti akan mengarah pada kekerasan, dan itulah yang telah kita saksikan terjadi di Gaza,” sambungnya.

Pemimpin geng tersebut, Johnny “Taz” Mulford, adalah mantan sersan Angkatan Darat AS yang pernah dihukum karena konspirasi tindak penyuapan, pencurian, dan membuat pernyataan palsu kepada otoritas militer. Ia kini menjadi “pemimpin tim” yang menjalankan kontrak UG Solutions di Gaza.

Selain Mulford, BBC telah mengidentifikasi tiga anggota utama Infidels MC yang juga memegang peran senior dalam operasi UGS di Gaza:
1. Larry “J-Rod” Jarrett, yang telah secara terbuka disebut sebagai wakil ketua Infidels MC, dan bertanggung jawab atas logistik;
2. Bendahara geng tersebut, Bill “Saint” Siebe, memimpin tim keamanan di salah satu dari empat “lokasi distribusi aman” GHF; dan
3. Salah satu anggota pendiri geng tersebut, Richard “A-Tracker” Lofton, juga memimpin tim keamanan di salah satu lokasi distribusi GHF

UG Solutions membayar setiap pegawai senilai US$980 (setara Rp16,1 juta) per hari, ditambah biaya-biaya pengeluaran. Jumlah upah naik menjadi US$1.580 (setara Rp26 juta) per hari untuk para pemimpin tim di “lokasi distribusi aman” GHF, sebagaimana tertera dalam dokumen yang dilihat oleh BBC.

Josh Miller, salah satu pemimpin tim di Gaza yang mengawasi keamanan lokasi, mengunggah foto sekelompok kontraktor di Gaza memegang spanduk bertuliskan “Make Gaza Great Again” (Jadikan Gaza Hebat Kembali).

Spanduk tersebut mengiklankan logo perusahaan miliknya yang menjual kaus dan pakaian lainnya. Spanduk lainnya bertuliskan slogan “rangkul kekerasan” dan “Berselancar sepanjang hari, roket sepanjang malam. Musim panas Gaza 25.”

Perusahaannya juga mengunggah video daring yang menunjukkan adegan kekerasan senjata dan menganjurkan penembakan terhadap penjahat, dengan judul: “Ingat, selalu tembak sampai mereka tidak lagi menjadi ancaman!”

Miller memiliki tato bertuliskan “Crusader” di jari-jarinya dan “1095” di ibu jarinya.

1095 adalah tahun ketika pemimpin Gereja Katolik, Paus Urbanus II, melancarkan perang salib pertama dengan menyerang umat Islam yang dia juluki “ras yang keji”.

Sebuah unggahan di halaman Facebook Infidels MC yang menjual topi “1095” menyatakan bahwa topi tersebut menandakan dimulainya Perang Salib, “sebuah operasi militer pasukan Eropa Barat untuk merebut kembali Yerusalem dan Tanah Suci dari kekuasaan Muslim”.

ohnny Mulford, yang juga bekerja sebagai agen terdaftar di sebuah perusahaan Florida bernama Infidels MC, memiliki tato 1095 pada dadanya.

Ia memiliki tato salib Tentara Salib di lengan bawah kanannya dan tato lain di lengan atas kirinya bertuliskan “Infidels”.

“Ketika Anda melihat orang-orang fanatik anti-Muslim merayakan 1095, merayakan Perang Salib, mereka sebenarnya merayakan pembantaian besar-besaran umat Muslim—pemusnahan Muslim dan Yahudi dari kota suci Yerusalem,” kata Mitchell dari organisasi hak-hak sipil Muslim AS, CAIR.

Ia mengatakan geng tersebut memuat semua ciri-ciri kelompok anti-Muslim yang selama beberapa dekade telah menggunakan nama “Kafir”.

Pandangan anti-Islam yang diungkapkan oleh geng tersebut dimuat dalam selebaran acara panggang babi selama Ramadan. Selebaran itu ditemukan BBC pada laman yang diarsipkan.

Selebaran itu berbunyi: “Menentang hari raya Ramadan… kami mengundang Anda untuk menghadiri pesta sepeda terbuka & acara panggang babi Infidels MC Cabang Colorado Springs.”

Selebaran itu juga memperlihatkan seorang perempuan mengenakan burka yang telah dirobek dari leher ke bawah, memperlihatkan dadanya.

Pandangan anti-Islam yang diungkapkan oleh geng tersebut dimuat dalam selebaran acara panggang babi selama Ramadan. Selebaran itu ditemukan BBC pada laman yang diarsipkan.

Selebaran itu berbunyi: “Menentang hari raya Ramadan… kami mengundang Anda untuk menghadiri pesta sepeda terbuka & acara panggang babi Infidels MC Cabang Colorado Springs.”

Selebaran itu juga memperlihatkan seorang perempuan mengenakan burka yang telah dirobek dari leher ke bawah, memperlihatkan dadanya.

Halaman Facebook Infidels MC telah menjadi tuan rumah berbagai diskusi yang jelas-jelas Islamofobia.

Pada 2020, klub tersebut membagikan tautan ke artikel palsu bernada satire yang mengklaim empat politisi Demokrat AS, dua di antaranya Muslim, ingin Alkitab dianggap sebagai ujaran kebencian.

Komentar dari anggota grup Facebook tersebut antara lain: “Mengisi magasin [senjata api] saya sampai penuh. Bukan pertama kalinya kita berselisih dengan Muslim”; “Deportasi para perempuan jalang menyedihkan ini ke lubang sampah dunia ketiga yang menyedihkan di mana mereka tidak akan tersinggung oleh Alkitab”; dan sebuah komentar yang mencemooh “mereka dan Muhammad mereka” dengan kata-kata umpatan.

Hingga Rabu (10/09), komentar-komentar tersebut masih ada di halaman Facebook Infidels MC.

Situs Infidels MC juga pernah menampilkan logo tengkorak karakter komik Marvel, Punisher. Simbol itu diadopsi oleh kelompok supremasi kulit putih dengan menambahkan tulisan “kafir” dalam aksara Arab.

Kekacauan dan bahaya menjadi hal yang umum terjadi di lokasi distribusi bantuan di Gaza sejak dibuka pada akhir Mei.

Hingga 2 September, sebanyak 1.135 anak-anak, perempuan, dan laki-laki terbunuh di dekat lokasi GHF saat mencari makanan, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.

PBB menyatakan sebagian besar pembunuhan tampaknya dilakukan oleh pasukan keamanan Israel.

Insiden-insiden warga sipil terluka saat mencari bantuan “sedang ditinjau oleh otoritas berwenang di IDF”, kata militer Israel.

UGS membantah tuduhan bahwa kontraktor keamanannya menembaki warga sipil dan membahayakan orang-orang yang mencari makanan disebabkan kepemimpinan yang tidak kompeten.

Namun, perusahaan tersebut mengakui bahwa tembakan peringatan telah digunakan untuk membubarkan massa.

Dalam sebuah pernyataan, UG Solutions, yang berbasis di Negara Bagian North Carolina, menyatakan bahwa Johnny Mulford adalah “sosok yang tepercaya dan dihormati” dengan pengalaman lebih dari 30 tahun mendukung AS dan sekutunya di seluruh dunia.

“Kami menjunjung tinggi reputasi, rekam jejak, dan kontribusinya terhadap keberhasilan misi-misi yang kompleks,” kata perusahaan tersebut.

“Kami tidak menyaring hobi pribadi atau afiliasi yang tidak terkait dengan tugas pekerjaan atau standar keamanan,” kata UGS.

Setiap anggota tim menjalani pemeriksaan latar belakang yang komprehensif, dan hanya individu yang memenuhi syarat dan terverifikasi yang dikerahkan dalam operasi UG Solutions.”

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) mengatakan pihaknya mengandalkan “orang-orang dari berbagai latar belakang” untuk memberikan bantuan di Gaza dan membangun kepercayaan dengan warga Gaza.

“Tim yang menyediakan bantuan di lokasi Yayasan beragam – dan karena alasan itulah mereka berhasil,” kata GHF. (hanoum/arrahmah.id)