GAZA (Arrahmah.id) – Sejak fajar Senin (29/9/2025), sedikitnya 23 warga Palestina gugur, termasuk 21 di Kota Gaza, dalam serangan brutal pasukan pendudukan ‘Israel’, menurut laporan Al Jazeera yang mengutip sumber rumah sakit.
Pasukan pendudukan meledakkan rumah-rumah di utara kamp pengungsi Al-Shati. Sementara itu, suara tembakan berat menggema di sekitar Kompleks Medis Al-Shifa, sehari setelah ‘Israel’ menciptakan cincin api di sekeliling rumah sakit terbesar di Gaza.
Drone menyerang warga di Jalan Abu Hasira, menewaskan satu orang dan melukai lainnya. Di Gaza City, drone quadcopter menjatuhkan bom di kawasan permukiman Al-Rimal dan Al-Sabra. Rumah-rumah di Al-Tawbah (Al-Daraj) dihancurkan tanpa memberi kesempatan warga untuk menyelamatkan barang-barang mereka.
Di selatan, drone sarat bahan peledak menghantam kawasan Al-Katiba, Khan Yunis. Di Rafah, satu orang terbunuh saat menunggu bantuan di dekat pusat distribusi.
UNRWA memperingatkan bahwa sistem kemanusiaan Gaza berada di ambang runtuh total. Bahan bakar diperkirakan habis dalam 48 jam. Ratusan ribu warga yang mengungsi tidur di jalanan tanpa tenda, sementara kelaparan telah meluas hingga Gaza tengah dan selatan.
Agresi ini berlangsung dalam kerangka operasi darat besar-besaran ‘Arabat Gideon 2’, yang dimulai 16 September dengan tujuan reokupasi penuh Jalur Gaza. Serangan mencakup penghancuran rumah dengan robot jebakan, hujan artileri, tembakan membabi buta, dan pengusiran massal. (zarahamala/arrahmah.id)