GAZA (Arrahmah.id) – Banjir reaksi internasional bermunculan setelah Hamas mengumumkan sikapnya atas rencana Presiden AS Donald Trump. Banyak pemimpin dunia menyebut langkah Hamas sebagai peluang nyata menuju gencatan senjata permanen yang bisa menghentikan genosida di Gaza, yang telah berlangsung hampir dua tahun.
Pada Jumat (3/10/2025), Hamas merilis pernyataan resmi yang menegaskan kesediaannya membebaskan semua tawanan ‘Israel’, baik yang masih hidup maupun jenazah, sesuai dengan formula yang ditawarkan Trump. Hamas juga menyatakan kesiapan “segera” untuk memasuki negosiasi melalui mediator guna membahas detail pelaksanaan kesepakatan.
Selain itu, Hamas kembali menegaskan kesediaannya menyerahkan administrasi Gaza kepada otoritas Palestina independen yang terdiri dari teknokrat, dibentuk atas dasar konsensus nasional dan mendapat dukungan Arab serta Islam.
Trump langsung menyambut baik tanggapan Hamas. Ia mengatakan, “Saya sangat menantikan para tawanan bisa kembali ke keluarga mereka. Ini hari yang sangat istimewa, mungkin bahkan belum pernah terjadi sebelumnya dalam banyak hal.”
Reaksi Dunia
Turki – Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyebut respons Hamas sebagai langkah konstruktif dan penting menuju perdamaian berkelanjutan. Ia menegaskan kini saatnya ‘Israel’ menghentikan semua serangan dan berkomitmen pada rencana gencatan senjata. Erdoğan juga menyerukan percepatan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menegaskan, “Genosida ini harus segera berakhir, begitu juga pemandangan memalukan yang melukai nurani dunia.”
Prancis – Presiden Emmanuel Macron mengatakan, “Pembebasan seluruh tawanan dan gencatan senjata di Gaza kini ada dalam jangkauan.” Ia mendesak Hamas memenuhi komitmennya tanpa penundaan dan menyebut momen ini sebagai peluang penting untuk kemajuan menuju perdamaian.
Britania Raya – Perdana Menteri Keir Starmer menilai persetujuan Hamas atas rencana AS sebagai “langkah besar ke depan,” dan meminta semua pihak segera mengeksekusi kesepakatan. Ia menambahkan, “Ada peluang nyata untuk mengakhiri pertempuran, memulangkan tawanan ‘Israel’, serta memastikan bantuan mencapai mereka yang paling membutuhkan. Kawasan ini kini lebih dekat ke perdamaian dibanding sebelumnya.”
Jerman – Kanselir Friedrich Merz menyebut sikap Hamas sebagai “kesempatan terbaik bagi perdamaian di Gaza.” Di X, ia menulis: “Pembebasan tawanan dan perdamaian untuk Gaza kini di depan mata.” Merz menambahkan, “Hamas harus meletakkan senjata. Pertempuran harus segera berhenti. Setelah hampir dua tahun, inilah peluang terbaik untuk perdamaian, dan Jerman akan terus terlibat.”
PBB – Sekretaris Jenderal António Guterres menyatakan rasa lega atas respons Hamas, dan mendesak semua pihak memanfaatkan kesempatan ini untuk menghentikan perang di Gaza.
Irlandia – PM Micheál Martin menyatakan harapannya agar sikap Hamas membuka jalan bagi gencatan senjata segera serta memperbesar aliran bantuan ke Gaza.
Australia – PM Anthony Albanese mengatakan negaranya menyambut positif kemajuan dalam rencana Trump dan akan terus mendukung upaya mengakhiri perang serta mewujudkan solusi adil dan berkelanjutan berbasis dua negara.
Kanada – PM Mark Carney menyambut baik komitmen Hamas untuk menyerahkan kekuasaan serta membebaskan semua tawanan. Ia mendesak semua pihak menjalankan komitmen tersebut demi memperkuat perdamaian dan keamanan kawasan. (zarahamala/arrahmah.id)