1. News
  2. Internasional

Dua Sandera Hilang Kontak, Hamas Minta ‘Israel’ Hentikan Sementara Serangan ke Gaza

Hanoum
Selasa, 30 September 2025 / 8 Rabiul akhir 1447 05:43
Dua Sandera Hilang Kontak, Hamas Minta ‘Israel’ Hentikan Sementara Serangan ke Gaza
Para pengunjuk rasa di Tel Aviv memegang foto-foto para sandera saat mereka memblokir jalan dalam demonstrasi menuntut diakhirinya segera perang di Gaza dan pembebasan semua sandera. [Foto: Reuters]

GAZA (Arrahmah.id) — Sayap militer kelompok perlawanan Palestina Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan mereka kehilangan kontak dengan dua warga ‘Israel’ yang menjadi tawanan dan ditahan di Kota Gaza. Al-Qassam mendesak ‘Israel’ menghentikan sementara agresi dan operasi militer daratnya di Gaza guna menjamin keselamatan kedua tawanan tersebut.

“Nyawa kedua tahanan berada dalam bahaya nyata, dan pasukan (Israel) harus segera mundur ke selatan Jalan 8 dan menghentikan operasi udara selama 24 jam mulai pukul 18:00 hari ini untuk memungkinkan upaya penyelamatan para tahanan,” kata Brigade al-Qassam dalam sebuah pernyatan, dikutip laman Al Arabiya (28/9/2025).

Dalam keterangan sebelumnya, al-Qassam mengungkapkan, hilangnya kontak dengan kedua tawanan disebabkan oleh operasi militer ‘Israel’ di dua lingkungan selatan Gaza selama 48 jam terakhir. Selama periode tersebut, ‘Israel’ mengintensifkan serangan udara dan daratnya ke Kota Gaza.

Saat Hamas melancarkan serangan dadakan ke ‘Israel’ pada 7 Oktober 2023, mereka turut menangkap dan menawan 251 warga ‘Israel’. Selama perang yang hampir berlangsung dua tahun, Hamas telah secara bertahap membebaskan para warga ‘Israel’ yang ditahan.

Saat ini Hamas masih menawan 47 warga ‘Israel’ di Jalur Gaza. Namun militer ‘Israel’ meyakini, 25 di antaranya telah tewas. Hamas sempat menyampaikan tewasnya sandera merupakan dampak yang turut timbul akibat brutalnya agresi ‘Israel’.

Meski telah menulai kecaman dan kutukan luas komunitas internasional terkait agresi Gaza, Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu sama sekali tak terusik. Saat berpidato di Majelis Umum PBB baru-baru ini, Netanyanu menyatakan akan menyelesaikan tugasnya melawan Hamas. Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, lebih dari 66 ribu warga Gaza telah terbunuh sejak ‘Israel’ memulai agresinya ke wilayah tersebut pada 7 Oktober 2023. (hanoum/arrahmah.id)