EL FASHER (Arrahmah.id) –– Sekitar 70 warga Sudan tewas setelah sebuah masjid di lingkungan al-Daraja, El Fasher, diserang drone milik kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF), pada Jumat (19/9/2025).
Dilansir The Guardian (20/9), serangan itu terjadi di area yang sebelumnya menjadi tempat pengungsian bagi warga sipil dari kamp pengungsi Abu Shouk, setelah kamp tersebut dikuasai oleh pasukan RSF.
Relawan dari Emergency Response Room melaporkan jenazah-jenazah ditemukan dari reruntuhan masjid, sementara video di media sosial menunjukkan orang terjebak di bawah puing-puing.
Belum ada komentar resmi dari RSF mengenai kejadian ini. El Fasher adalah satu-satunya ibu kota wilayah Darfur yang masih dikuasai Angkatan Darat Sudan, namun kota ini telah diblokade RSF selama lebih dari satu tahun.
Menurut laporan dari CBS News, Kepala HAM PBB, Volker Türk, menegaskan konflik Sudan semakin terlupakan meski kejahatan perang terus terjadi.
“Konflik Sudan adalah konflik yang terlupakan, dan saya berharap laporan dari kantor saya bisa menyoroti situasi bencana ini di mana kejahatan kekejaman, termasuk kejahatan perang, sedang dilakukan,” ujarnya.
Sementara itu, laporan dari Humanitarian Research Lab Universitas Yale menyebut RSF sedang membangun benteng tanah di sekitar El Fasher dengan tujuan menjebak penduduk.
Data PBB juga menunjukkan bahwa antara Januari dan Juni 2025, sedikitnya 3.384 warga sipil tewas di Darfur, kebanyakan akibat pengeboman udara, serangan drone, serta tembakan artileri.
Sejak perang pecah April 2023, lebih dari 150.000 orang tewas dan lebih dari 14 juta orang kehilangan rumah mereka. (hanoum/arrahmah.id)