GAZA (Arrahmah.id) – Dua tentara ‘Israel’ terluka pada Kamis (11/9/2025) setelah sebuah bom rakitan meledak dan menghantam kendaraan militer mereka di dekat pos pemeriksaan di kota Tulkarm, Tepi Barat yang diduduki.
Radio Militer ‘Israel’ mengonfirmasi bahwa kendaraan itu terkena ledakan di Crossing 104, dekat Tulkarem.
Tak lama setelah serangan itu, militer ‘Israel’ menutup rapat kota Tulkarem, menutup semua jalan masuk dan memberlakukan pengepungan penuh sebagai bentuk hukuman kolektif.
Dalam pernyataan resminya, Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) menyebut serangan tersebut dilakukan bersama Brigade Al-Quds Tulkarem.
Mereka menjelaskan bahwa bom jenis Shuja’ 1 telah dipasang sebelumnya untuk menargetkan kendaraan lapis baja Namer, berhasil melumpuhkannya, dan mengenai sasaran secara langsung.
Para pejuang perlawanan juga mengaku melihat helikopter ‘Israel’ mendarat untuk mengevakuasi para prajurit yang terluka.
Menurut laporan Al Jazeera, Radio Militer ‘Israel’ menilai ledakan ini “luar biasa,” karena dalam lima bulan terakhir tidak ada serangan sebesar ini terhadap pasukan mereka di Tepi Barat.
Kantor berita resmi Palestina, WAFA, melaporkan bahwa pasukan ‘Israel’ menutup rapat pintu besi di gerbang selatan (Jembatan Jabara) dan timur (pos Ennab) Tulkarm, melarang keluar-masuk kendaraan.
Di sisi barat kota, tentara ‘Israel’ bahkan menembaki warga dan kendaraan di sekitar gerbang Netzanioz. Sejumlah orang dilaporkan terluka, namun jumlah pasti dan kondisi mereka belum diketahui karena ambulans dicegah masuk ke lokasi.
Palang Merah Palestina (PRCS) menegaskan bahwa tentaralah yang menghalangi tim medis menjangkau para korban.
Serangan ini terjadi di tengah agresi Israel yang sudah berlangsung 228 hari berturut-turut di Tulkarem dan kamp-kamp pengungsinya, Nur Shams dan Tulkarem, dengan penggerebekan harian serta tindakan militer yang menekan warga.
Gelombang Penangkapan
Di waktu yang sama, pasukan ‘Israel’ melakukan operasi penangkapan besar-besaran di berbagai wilayah Tepi Barat, menahan lebih dari 30 warga Palestina.
Menurut Palestinian Prisoner Society (PPS), yang ditangkap termasuk mantan tahanan dan tokoh politik lokal, dengan fokus di Jenin, Salfit, Tulkarm, Betlehem, Ramallah, dan Hebron.
Sejak awal agresi ‘Israel’ ke Gaza pada Oktober 2023, jumlah penangkapan di Tepi Barat dan Yerusalem telah melampaui 19.000 kasus, belum termasuk ribuan lainnya di Gaza.
Di Jenin, tentara ‘Israel’ menangkap wali kota Silat al-Dhahr, Abdul Fattah Abu Ali, bersama beberapa warga lainnya. Mereka juga menahan dua orang dari Kafr Dan dan satu dari Jaba’.
Warga Palestina Ditembak
Di dekat tembok pemisah antara Al-Ram dan Beit Hanina (utara Yerusalem), seorang warga Palestina ditembak di bagian paha oleh tentara ‘Israel’. Ia kemudian ditahan dan ambulans dilarang mengevakuasi, tanpa ada kejelasan mengenai kondisinya.
Di Salfit, pasukan ‘Israel’ menambah blok beton di pintu masuk Haris dan Deir Istiya, memperketat pergerakan warga.
Sementara itu, pemukim ilegal ‘Israel’ menyerang kota Atara, utara Ramallah, mencoba membakar sebuah mobil, dan mencorat-coret dinding rumah warga dengan slogan rasis.
Di Jenin, puluhan pemukim dengan pengawalan tentara ‘Israel’ menyerbu kawasan Tarsala, membawa bus, buldoser, dan mendirikan pos di lokasi. (zarahamala/arrahmah.id)