BALOCHISTAN (Arrahmah.id) — Bom bunuh diri meledak di Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan, pada Selasa (2/9/2025) malam waktu setempat. Menteri Dalam Negeri Balochistan, Hamza Shafqat, mengatakan sebanyak 15 orang yang ada di tengah acara demonstrasi politik dilaporkan tewas.
“Laporan yang kami terima menyebutkan bahwa bom meledak di area parkir ketika orang-orang meninggalkan demonstrasi,” kata Shafaat kepada kantor berita Reuters (2/9), menambahkan bahwa 30 orang lainnya terluka.
Dilansir AFP (3/9), bom diledakkan seseorang di area parkir stadion di Quetta, tempat ratusan anggota Partai Nasional Balochistan (BNP) melakukan demonstrasi.
Sajid Tareen, seorang pemimpin senior BNP, juga mengonfirmasi bahwa ledakan terjadi di tempat parkir setelah demonstrasi selesai dan beberapa anggota partai terluka.
Ratusan anggota BNP dari provinsi Balochistan berkumpul di Stadion Shahwani, Quetta, untuk memperingati hari kematian pendiri partai, Sardar Ataullah Mengal.
Putranya, Sardar Akhtar Mengal, yang diduga kuat sebagai sasaran utama serangan, diyakini selamat, kata Shafaat.
Balochistan adalah provinsi terbesar dan terkaya di Pakistan, tetapi juga provinsi termiskin, yang secara teratur menempati peringkat terendah dalam indikator pembangunan manusia.
Sebelumnya pada hari itu, setidaknya enam tentara tewas ketika pemberontak menyerang markas Kepolisian Federal di distrik Bannu di provinsi barat laut Khyber Pakhtunkhwa.
Sebuah kelompok yang terkait dengan Taliban Pakistan dilaporkan mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
Tahun lalu adalah tahun paling mematikan di Pakistan dalam hampir satu dekade. Data tersebut mengungkapkan bahwa 2.526 orang tewas dalam serangan pada tahun 2024 – termasuk hampir 700 personel keamanan, lebih dari 900 warga sipil, dan sekitar 900 pejuang bersenjata. (hanoum/arrahmah.id)