GAZA (Arrahmah.id) – Reporter Al Jazeera melaporkan, dini hari tadi (25/9/2025), bahwa Armada Global untuk Menembus Blokade Gaza menerima peringatan dari sejumlah negara yang mengingatkan warganya akan serangan ‘Israel’ yang diperkirakan segera terjadi. Peringatan ini muncul sehari setelah armada tersebut menjadi sasaran serangan drone di lepas pantai Yunani.
Menurut keterangan pihak penyelenggara, drone terbang rendah dan berulang kali mengitari kapal terbesar dalam armada, memaksa panitia mengumumkan status siaga penuh di atas kapal. Untuk mengurangi risiko, kapal-kapal memutuskan berlayar di dalam perairan teritorial Yunani sepanjang malam hingga pagi hari.
Sebelumnya, ‘Israel’ secara terbuka mengancam akan mencegah armada ini masuk ke “zona tempur” yang disebutnya melanggar blokade atas Jalur Gaza.
Para aktivis di atas kapal menyatakan bahwa serangan drone pertama kali terjadi pada Rabu dini hari (24/9/2025), menuding ‘Israel’ berada di baliknya. Dalam pernyataannya, pihak armada menegaskan bahwa beberapa drone menjatuhkan benda-benda tak dikenal, menyebabkan gangguan komunikasi, dan terdengar ledakan di sejumlah kapal. Sedikitnya 10 kapal dilaporkan terkena imbas, dengan beberapa kerusakan terdeteksi.
Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, yang ikut serta dalam aksi ini, menyampaikan lewat konferensi pers virtual bahwa “Israel sedang mencoba menakut-nakuti dan membungkam orang-orang yang bergerak untuk Palestina.”
Saat ini, sekitar 50 kapal berlayar membawa bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan medis yang sangat dibutuhkan Gaza.
Dukungan Spanyol dan Italia
Dalam perkembangan lain, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengumumkan pengiriman kapal perang jenis “BAM” dari angkatan laut untuk mengawal armada tersebut menuju Gaza. Dalam konferensi pers di New York, Sánchez menegaskan pentingnya menghormati hukum internasional dan menjamin keamanan warga negaranya di Laut Tengah.
Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares, juga mengatakan kepada Al Jazeera bahwa setiap pihak yang menyerang armada ini akan dimintai pertanggungjawaban di pengadilan internasional. Menurutnya, armada ini bersifat damai dan akan mendapat dukungan penuh dari Spanyol.
Italia pun mengumumkan langkah serupa, dengan mengirimkan sebuah fregat untuk membantu armada menuju Gaza.
Prancis menyatakan sedang mengikuti perkembangan dengan “keprihatinan mendalam” dan mengecam semua serangan terhadap armada. Swedia, yang memiliki sekitar 15 warganya di atas kapal, juga menyampaikan keprihatinan serupa, sambil menegaskan bahwa ‘Israel’ berkomitmen mempertahankan blokade dan mencegah armada mencapai Gaza.
PBB dan Uni Eropa mengecam keras serangan drone tersebut, sementara tim hukum Armada Pembebasan Gaza berjanji akan mengajukan gugatan resmi ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC). (zarahamala/arrahmah.id)