KABUL (Arrahmah.id) – Anas Haqqani, seorang anggota senior Imarah Islam Afghanistan, mengatakan bahwa pengalaman perang dan negosiasi di masa lalu telah membuka jalan bagi pembentukan Afghanistan saat ini.
Dalam sebuah wawancara dengan sebuah media India, ia menekankan bahwa kondisi saat ini mendukung kemajuan Afghanistan di bidang pendidikan dan teknologi.
Haqqani mengatakan: “Kami memperoleh banyak pengalaman dari perang dan negosiasi tersebut. Afghanistan yang Anda lihat hari ini adalah hasil dari pengalaman tersebut. Di negara lain, para perwira militer mendapatkan pangkat mereka melalui studi, tetapi pemimpin kami adalah seorang jenderal sejati. Ia berperang melawan Rusia dan Amerika, dan ia memiliki pengalaman militer dan politik. Bahkan selama perang, kami menciptakan perdamaian di antara rakyat. Mereka dulu datang kepada kami di pegunungan karena pengadilan kami ada di sana.”
Yousuf Amin Zazai, seorang analis politik, menyatakan: “Setiap pemerintah harus menjaga hubungan baik dengan teman-teman lama kami—mereka yang berdiri di samping kami, memelihara hubungan, dan memberikan kerja sama serta bantuan. Inilah tuntutan rakyat Afghanistan.”
Pejabat Imarah Islam tersebut juga menggambarkan peran India dalam diskusi global mengenai Afghanistan sebagai hal yang signifikan dan menyerukan dimulainya kembali proyek-proyek pembangunan India di negara tersebut, lansir Tolo News (14/9/2025).
Anas Haqqani menambahkan: “Kedutaan Besar India di Afghanistan kini telah dibuka. Hal positifnya adalah India berperan aktif dalam konferensi-konferensi besar mengenai Afghanistan. Proyek-proyek yang pernah dilaksanakan India di Afghanistan belum dimulai kembali, dan masyarakat menuntut agar proyek-proyek tersebut dilanjutkan.”
Enayatullah Adel, analis politik lainnya, mengatakan: “Beberapa negara hampir mengakui Imarah Islam dan telah bertindak lebih konstruktif dalam diplomasi. Namun, Imarah Islam masih perlu berupaya membangun hubungan yang lebih baik dengan negara-negara tetangga serta dunia yang lebih luas.”
Bapak Haqqani lebih lanjut menyatakan bahwa salah satu alasan utama kemunduran Afghanistan dalam bidang pendidikan adalah perang selama beberapa dekade, menekankan bahwa Imarah Islam bermaksud untuk mencapai kemajuan yang lebih besar dalam pendidikan dan teknologi. (haninmazaya/arrahmah.id)