GAZA (Arrahmah.id) – Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, merilis sebuah video pada Kamis (11/9/2025) yang memperlihatkan momen peledakan tank Merkava milik ‘Israel’ di Jabaliya, Jalur Gaza utara. Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian operasi bertajuk “Asa Musa” atau Tongkat Musa, yang kali ini menewaskan empat tentara ‘Israel’.
Menurut keterangan Al-Qassam, serangan terjadi pada 9 September lalu di kawasan Al-Omari, Jabaliya tengah. Rekaman dimulai dengan adegan para pejuang menyiapkan bahan peledak di dalam sebuah rumah hancur, lalu memperlihatkan salah satu pejuang naik ke atas tank dan melemparkan bom ke dalam kokpit. Beberapa detik kemudian, ledakan besar mengguncang, api melalap tank bersama empat serdadu ‘Israel’ di dalamnya. Brigade Al-Qassam menyebut militer ‘Israel’ kemudian mengumumkan kematian mereka.
Foto-foto para tentara yang tewas juga dipublikasikan. Video itu ditutup dengan pesan singkat: “Seperti biasa, kami akan melakukannya lagi.”
Al-Qassam menegaskan bahwa operasi “Asa Musa” adalah bentuk respon atas kampanye militer ‘Israel’ “Arabat Gideon 2”, yang sejak dua pekan lalu gencar menyerbu Gaza City. Pada Selasa sebelumnya (2/9), pihak militer ‘Israel’ juga mengonfirmasi tewasnya empat tentaranya dalam operasi di dalam Jalur Gaza.
Jaringan Kolaborator di Gaza
Di sisi lain, seorang sumber keamanan perlawanan Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dalam beberapa hari terakhir sejumlah pejuang ditangkap oleh geng kolaborator dan agen ‘Israel’ yang menyamar di Gaza.
Kelompok-kelompok ini, ujarnya, memainkan “peran murahan” dengan mengumpulkan informasi soal lokasi tahanan ‘Israel’ maupun jaringan terowongan perlawanan.
Ia memperingatkan bahwa faksi-faksi perlawanan akan mengejar para kolaborator dan agen bayangan tersebut, menegakkan hukuman yang pantas, tanpa ampun.
Peringatan ini bukan yang pertama. Pada Juli lalu, seorang pejabat keamanan perlawanan senior juga pernah mengungkap adanya “daftar hitam” berisi para pengobar perang, geng terorganisir, dan agen pendudukan di Gaza. Mereka disebut akan segera diadili sebelum dijatuhi balasan setimpal.
Masih di bulan yang sama, pejabat keamanan Hamas lainnya menyebut bahwa titik-titik distribusi bantuan di Gaza telah disusupi oleh aparat pendudukan untuk merekrut kolaborator. Modusnya, banyak anak muda yang dijebak lewat kecanduan narkoba, lalu diikat untuk bekerja sebagai mata-mata.
Menurut pejabat itu, beberapa geng yang mendapat sokongan ‘Israel’ bahkan beroperasi terang-terangan. Salah satunya geng Yasser Abu Shabab di Rafah, Gaza selatan. Media ‘Israel’ sendiri sebelumnya melaporkan keberadaan kelompok serupa di wilayah utara.
Bahkan, harian ‘Israel’ Yedioth Ahronoth pernah membongkar bahwa Shin Bet, dengan restu langsung dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah mempersenjatai sebuah “milisi Palestina” di Gaza untuk melawan Hamas dari dalam. (zarahamala/arrahmah.id)