UTTAR PRADESH (Arrahmah.id) — Aksi damai menuntut penangkapan dan pelarangan terkait poster ‘Aku Cinta Muhammad’ berujung ricuh di Bareilly, Uttar Pradesh, pada Jumat (26/9/2025) siang. Polisi India melakukan tindakan refresif pada lebih dari 1.000 orang yang membawa spanduk dan plakat di dekat Lapangan Islamia
Dilansir Times of India (27/9), polisi menggunakan tongkat pemukul dan menembakan gas air mata untuk membubarkan massa, sehingga menciptakan kepanikan dan perlawanan balik dari massa.
Lima puluh orang, termasuk Ketua Dewan Ittehad-e-Millat (IMC) Maulana Tauqeer Raza Khan, ditahan untuk diinterogasi, dan proses pendaftaran FIR di tiga hingga empat kantor polisi di kota tersebut sedang berlangsung, kata sumber kepolisian.
Pasar-pasar kemudian ditutup karena polisi terus mengejar para warga yang mengikuti aksi demonstrasi. Pasukan tambahan pun kemudian ditambhakan di tempat di area-area sensitif serta menghimbau masyarakat untuk tidak mempercayai rumor dan menjaga perdamaian.
Sebelumnya, massa berkumpul setelah Khan menyerukan aksi damai ke kantor DM untuk menyerahkan memorandum yang ditujukan kepada PM guna memprotes pelarangan spanduk ‘I Love Muhammad’ oleh kepolisian Kanpur.
Khan berasalan bahwa pemasangan spanduk itu dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad pada 4 September.
Namun polisi India tidak mau spanduk itu menjadi viral dimana-mana hingga akhirnya menerapkan pelarangan atas hal tersebut.
“Tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang melanggar hukum,” kata Kepala Kepolisian Bareilly, Anurag Arya, menyikapi viralnya spanduk ‘I Love Muhamad’.
Sementara itu, di distrik Mau, sebuah aksi damai atas pelarangan spanduk ”I Love Muhamad’ yang digelar anak-anak setelah salat Jumat dibubarkan polisi. Empat hingga lima orang ditangkap untuk diinterogasi.
Di Kanpur, Beed, dan Maharashtra, polisi India pun membubarkan aksi damai serupa. Seorang ulama berusia 35 tahun ditangkap karena diduga membuat pernyataan yang menginggung Ketua Dewan Tertinggi Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, ketika aksi pada 23 September yang memprotes pelarangan spanduk ‘I Love Muhamad’. (hanoum/arrahmah.id)