1. Opini

Ahmad Asy-Syaraa: Dari Penjara Amerika di Irak, Sampai Jadi Presiden Suriah dan Pidato di Pertemuan Majelis Umum PBB ke-80 di New York

Oleh Ustaz Fathuddin Ja'far Chairman Spiritual Learning Center, Owner Tafaqquh Group, Pemerhati Alam Islami
Diperbaru: Selasa, 23 September 2025 / 1 Rabiul akhir 1447 11:57
Ahmad Asy-Syaraa: Dari Penjara Amerika di Irak, Sampai Jadi Presiden Suriah dan Pidato di Pertemuan Majelis Umum PBB ke-80 di New York
Ahmad Asy-Syaraa (reuters)

Ahmad Asy-Syaraa salah satu sosok Muslim muda fenomenal abad ini. Memulai perjuangan/jihad melawan agresi Amerika terhadap Irak masih berusia belasan tahun, kemudian dihargai kepalanya oleh Amerika $10 juta dengan tuduhan teroris, diteruskan perjuangan/jihad menggulingkan Dinasti Alu Asad (Keluarga Hafiz Asad) yang sudah berkuasa lebih 50 tahun, sampai jadi Presiden Suriah sejak Agustus tahun lalu dan saat ini berada di New York, Amerika Serikat mengikuti Pertemuan Majelis/Dewan Umum PBB yang ke-80 yang akan dimulai besok, Selasa 23 September 2025, dan dijadwalkan akan memberikan pidato resminya terkait kondisi masa lalu Suriah, saat ini dan yang akan datang.

Ahmad Asy-Syaraa juga adalah Presiden termuda negeri Islam. Saat diangkat menjadi Presiden Suriah tahun lalu, ia berusia 42 tahun.

Beliau berjihad selama 13 tahun melawan tirani Alu Asad sampai berhasil menumbangkan dan menumpas semua kekuatan dan pengaruh rezim zalim yang berkuasa lebih setengah abad itu.

Selama lebih 50 tahun berkuasa, tak terhitung kezaliman dan kejahatan yang dilakukan Dinasti Alu Asad terhadap rakyat Suriah yang mayoritas Muslim Sunni. Jutaan umat Islam mereka bunuh, penjarakan, merampas harta mereka dan melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan lainnya.

Dalam menjalankan pemerintahan zalim dan militeristik tersebut, Alu Asad mendapat dukungan penuh dari Iran, Hizbullah (Syi’ah Lebanon) dan Rusia. Amerika Serikat juga ikut berkontribusi menghancurkan Suriah dengan mendukung kelompok pemberontak Kurdistan.

Hai-Ah Tahrir As-Syaam

Untuk melawan dan menumbangkan Dinasti Asad, Ahmad Asy-Syaraa mendirikan organisasi jihad/perjuangannya dengan nama Hai-Ah Tahrir As-Syaam. Artinya, Lembaga Pembebasan Syam.

Syam adalah nama asli dari wilayah yang mencakup Suriah, Lebanon, Palestina dan Jordania.

Akidah Ahmad Asy-Syaraa

Background akidah Ahmad Asy-Syaraa sangat jelas, yaitu akidah Ahlussunnah wal Jamaah dan jalan perjuangannya juga jelas yakni, jihad fi sabilillah dan dakwah ilallah.

Beliau dikelilingi ulama-ulama besar, puluhan ribu mujahidin dan para tokoh dunia lainnya.

Membangun Kekuatan Jihad/Militer

Ahmad Asy-Syaraa membangun kekuatan jihad/militernya bekerjasama dengan Turki sejak 13 tahun lalu. Qatar tak ketinggalan mendukung secara finansial dan bisnis.

Setelah Suriah merdeka dari Dinasti Alu Asad Agustus tahun lalu, beliau dengan para ulama, ahli hukum dan tokoh Suriah berhasil menyusun konstitusi baru negara Suriah berdasarkan syariat Islam.

Wawasannya Luas

Dari pengamatan Dr Ahmad Muaffaq Zaidan (mantan Kepala Biro Al Jazeera di Islamabad Pakistan) selama bertahun-tahun mendampingi Ahmad Asy-Syaraa khususnya setelah beliau menguasai kota Idlib, bahwa Ahmad Asy-Syaraa memahami sejarah Syam, sejak ribuan tahun yg lalu, kini dan sekarang. Sebab itu, beliau sangat paham strategi jihad/perjuangan Islam dan kaum Muslimin akhir zaman.

Persatuan Umat Islam

Dalam pidato-pidato kenegaraannya di forum-forum Arab dan Islam, Ahmad Asy-Syaraa selalu mengangkat isu kejahatan Israel terhadap Palestina dan wilayah-wilayah Arab sekitarnya. Sebab itu, beliau selalu menekankan keharusan persatuan negara-negara Arab dan Muslim lainnya.

Strategi Politik

Strategi politik yg beliau terapkan seperti yang diterapkan Rasulullah. Dalam kondisi negara belum terlalu kuat (Suriah di bawah kepemimpinan Ahmad Asy-Syaraa baru satu tahun), sedangkan musuh sangat banyak, maka harus ada yg dirangkul, harus ada yg diikat dengan perjanjian agar mengurangi serangan dalam waktu yang bersamaan dan ada pula yg diperangi, jika dianggap sudah keterlaluan dan wajib dikalahkan/ditumpas.

Keistimewaan

Ahmad Asy-Syaraa menjadi pemimpin yang istimewa karena ia Muslim sejati, berilmu, berpengalaman dan menguasai penuh suatu negeri yang paling strategis dalam percaturan global dengan jihad dan dakwah.

Planning Suriah

Planning Suriah di bawah kepemimpinan Ahmad Asy-Syaraa sangat jauh berbeda dengan Turki dan Qatar yg masih berdasarkan kepentingan duniawi/negeri/teritorial/nasionalisme. Apalagi Mesir, Maroko, Saudi, Emirat Arab, Bahrain, dan seterusnya masih berdasarkan fikroh/ideologi jahiliyah yang sangat anti terhadap fikroh Islam ashilah (orisinil) dan kaffah (komprehensif), serta terkesan didikte Zionis Yahudi dan Salibis global.

Semua itu dibaca oleh semua musuhnya. Sebab itu ia menata negeri Syam, khususnya Suriah step by step berdasarkan petunjuk Islam yg fundamental, fakta sejarah dan busyro Al-Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah terkait kemenangan umat Islam akhir zaman.

Perlu dicatat, usia beliau baru 43 tahun. Sedangkan Rasulullah memulai perjuangan jihad global setelah berusia 55 tahun.

Allahu A’lam ~ ☝🏻

(*/arrahmah.id)

Editor: Samir Musa