1. News
  2. Nasional

Aceh Sambut Gerhana Bulan Total “Blood Moon” Terlama Sejak 2022

Ameera
Jumat, 5 September 2025 / 13 Rabiul awal 1447 17:42
Aceh Sambut Gerhana Bulan Total “Blood Moon” Terlama Sejak 2022

BANDA ACEH (Arrahmah.id) – Masyarakat Aceh akan disuguhkan fenomena langka berupa gerhana bulan total atau yang dikenal dengan istilah blood moon, pada Ahad malam, 7 September 2025 hingga Senin dini hari.

Peristiwa alam yang diperkirakan menjadi gerhana bulan terlama sejak tahun 2022 ini akan berlangsung lebih dari lima jam dan dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, menjelaskan bahwa gerhana bulan total terjadi ketika bulan melewati bayangan inti (umbra) bumi secara penuh.

“Selama fenomena ini berlangsung, bulan tampak meredup bahkan berubah warna menjadi merah tembaga sehingga disebut blood moon,” kata Alfirdaus, Jumat (5/9/2025).

Ia merinci, proses gerhana akan dimulai pada pukul 22.28 WIB dengan fase penumbra, kemudian gerhana sebagian pada pukul 23.27 WIB.

“Perubahan warna menjadi kemerahan akan mulai terlihat di bagian kiri atas bulan sekitar pukul 23.27 WIB. Sekitar pukul 00.30 WIB, bulan akan sepenuhnya berwarna merah sehingga disebut gerhana bulan total,” jelasnya.

Fase totalitas, di mana bulan berwarna merah sepenuhnya, diperkirakan berlangsung selama 1 jam 22 menit hingga pukul 01.52 WIB.

Setelah itu, bulan berangsur kembali ke warna normal dan gerhana akan benar-benar berakhir pada pukul 03.55 WIB. Selain di Indonesia, fenomena ini juga dapat disaksikan di beberapa wilayah Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.

Menyikapi fenomena tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari, mengimbau masyarakat untuk tidak mengaitkan gerhana dengan hal-hal buruk.

“Gerhana yang terjadi merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah. Untuk masyarakat Aceh agar mensyiarkan ibadah salat sunah khusuf (gerhana bulan) walaupun terjadi di tengah malam, dilanjutkan dengan khutbah gerhana,” ujar Azhari.

Sebagai bentuk edukasi, Kanwil Kemenag Aceh akan memusatkan pengamatan di halaman kantor dengan menggunakan lima unit teleskop.

Masyarakat juga dapat menyaksikan fenomena tersebut secara daring melalui kanal YouTube Kemenag Aceh dan akun resmi Facebook Kemenag Aceh.

(ameera/arrahmah.id)