1. News
  2. Internasional

72 Ruang Kelas Sementara Dibuka unuk Anak-anak Korban Gempa di Kunar

Hanin Mazaya
Rabu, 17 September 2025 / 25 Rabiul awal 1447 16:23
72 Ruang Kelas Sementara Dibuka unuk Anak-anak Korban Gempa di Kunar
(Foto: Tolo News)

KUNAR (Arrahmah.id) – Di wilayah Kunar yang terdampak gempa, 72 ruang kelas sementara telah didirikan di tenda-tenda untuk anak-anak yang kehilangan kesempatan belajar.

Pejabat setempat mengatakan tujuan dari inisiatif ini adalah untuk memastikan kelangsungan pendidikan bagi anak-anak yang terdampak gempa. Kelas-kelas ini akan tetap aktif hingga sekolah-sekolah yang rusak dibangun kembali, lansir Tolo News (17/9/2025).

Mohibullah Haidari, Kepala Dinas Pendidikan Kunar, mengatakan: “Kami telah mengaktifkan 72 ruang kelas di wilayah terdampak gempa. Kelas-kelas ini didirikan sementara. Selama kamp-kamp ini beroperasi, sekolah dan ruang kelas juga akan tetap aktif, dan siswa akan melanjutkan pendidikan mereka.”

Meskipun anak-anak terdampak gempa senang dengan ruang belajar sementara ini, mereka juga menuntut pembangunan kembali sekolah-sekolah yang hancur dan penyediaan fasilitas pendidikan penting di wilayah mereka.

Tajbano, seorang siswa, mengatakan: “Rumah kami hancur akibat gempa bumi, sekolah dan madrasah kami juga rata dengan tanah, dan kerabat kami tewas serta terluka. Kami kehilangan segalanya. Saya sekarang kelas dua. Selama lima belas hari, kami tidak belajar dan tidak bersekolah. Sekarang kami senang karena kegiatan belajar mengajar telah dimulai kembali di sini.”

Khalid, siswa lainnya, mengatakan: “Ketika gempa bumi terjadi, rumah kami hancur, sekolah kami ambruk, dan Masjid juga rusak. Semua kegiatan belajar mengajar diliburkan. Situasi ini membuat kami khawatir akan masa depan kami.”

Para siswa mendesak organisasi domestik dan internasional untuk memberikan perhatian serius terhadap rekonstruksi lembaga pendidikan di provinsi tersebut.

Soheil, seorang siswa, mengatakan: “Sekolah tempat saya dulu belajar telah hancur. Permintaan saya adalah agar sekolah-sekolah dibangun kembali di rumah dan lingkungan kami agar kami dapat kembali dan melanjutkan pendidikan di sana.”

Azizullah, seorang penyintas gempa bumi, mengatakan: “Semua sekolah yang hancur di daerah kami harus dibangun kembali agar anak-anak kami dapat melanjutkan pendidikan di sekolah mereka sendiri.”

Menurut Dinas Pendidikan Kunar, akibat gempa bumi dahsyat baru-baru ini, 272 siswa, termasuk empat guru, tewas, dan 882 lainnya, termasuk 20 guru, terluka.

Secara bersamaan, 306 bangunan pendidikan hancur sebagian atau seluruhnya.  (haninmazaya/arrahmah.id)